Senin, 19 Maret 2012

Kontribusi Pemerintah dan Masyarakat Dalam Melestarikan Kebudayaan

Oleh :
Nama : Pilano Arienday
NPM : 15111530
Kelas : 1KA33





UNIVERSITAS GUNADARMA


Mata Kuliah  :  Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Makalah

Kontribusi Pemerintah dan Masyarakat
Dalam Melestarikan Kebudayaan

Kelas  :  1-KA33

Tanggal Penyerahan Makalah : 16 Maret 2012
Tanggal Upload Makalah  :  17 Maret 2012

P E R N Y A T A A N


Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.



P e n y u s u n



N P M
Nama Lengkap
Tanda Tangan
15111530
Pilano Arienday




Program Sarjana Sistem Informasi


UNIVERSITAS GUNADARMA



Kata Pengantar

            Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas limpahan nikmat dan karunia-Nya sehingga malakah saya yang berjudul “Kontribusi Pemerintah dan Masyarakat dalam Melestarikan Kebudayaan ini tersusun dengan baik dan dapat dibuat, meskipun masih jauh dari kesempurnaan. Selawat dan salam semoga tetap terlimpahkan pada Rasulullah Muhammad SAW. Beserta keluarga dan pengikutnya.
            Makalah ini diharapkan memberikan suatu ilmu yang dapat diterapkan dan dikembangkan untuk masyarakat dan pemerintah agar Bangsa Indonesia tetap terpelihara kekayaan alam dan budayanya.
            Saya berharap semoga terciptanya makalah ini dapat menciptakan kesadaran masyarakat bahwa pentingnya melestarikan alam dan budaya.  Akhirnya, saya menyadari segala kekurangan yang melekat pada makalah ini. Jika ada salah kata, saya mohon maaf. Wassalamualaikum.

Daftar Isi

Pernyataan                                                                                          i
Kata Pengantar                                                                                   ii
Daftar Isi                                                                                             iii
BAB I Pendahuluan
1.      Latar Belakang                                                                        1
2.      Tujuan                                                                                     2
3.      Sasaran                                                                                    2
BAB II Permasalahan
1.      Kekuatan ( Strength )                                                             3
2.      Kelemahan ( Weakness )                                                         3
3.      Peluang ( Opportunity )                                                          4
4.      Tantangan ( Thearts )                                                              4
BAB III Kesimpulan dan Rekomendasi
1.      Kesimpulan                                                                             5
2.      Rekomendasi                                                                          5
Referensi

BAB I Pendahuluan

1.      Latar Belakang
Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bai Masyarakat Pendukukungnya, Semarang: P&K, 199
kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama.Nunus Supriadi, “Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional”
Pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut merupakan penjabaran dari UUD 1945 Pasal 32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada pasal 32 dan munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan perpecahan oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak dijelaskan secara gamblang.
Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan angsa yang sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan menglami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional.
2.      Tujuan
-          Melindungi dan mempertahankan budaya Indonesia
-          Melestarikan budaya Indonesia
-          Menambah wawasan bagi pembaca
-          Mengenalkan suatu budaya bagi orang lain
3.      Sasaran
Sasarannya adalah masyarakat harus sadar bahwa mereka harus melestarikan budayanya jangan sampai pudar, dan untuk pemerintah agar tetap melindungi budaya negara dengan membuat hak paten pasal agar tidak ditiru oleh negara lain.

BAB II Permasalahan

            Negara Indonesia berada di lokasi yang strategis, hingga tidak bisa mengatur lalu lintas laut dan perdagangan bebas. Dengan lonjakan pemasukkan kuota tinggi, maka orang asing bebas lalu lalang dimana-mana. Hingga mereka membawa bekal pulang yang menyenangkan untuk berbagi.
            Mungkin permasalah ini yang akan menjadi besar dan tidak menutup kemungkinan untuk diselesaikan dengan cara kekerasan.
            Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif. Analisa ini akan memberi gambaran dimana suatu kondisi yang sedang dihadapi oleh suatu negara atau organisasi, walaupun bukan sebuah jawaban, mungkin ini akan sedikit membantu :


A.    S = Strength
Suatu kondisi yang merupakan kekuatan dari keadaan kebudayaan saat ini.
B.     W = Weakness
Suatu kondisi yang merupakan kelemahan dari keadaan kebudayaan saat ini.
C.    O = Opportunity
Suatu kondisi yang merupakan kesempatan dari keadaan kebudayaan saat ini.
D.    T = Threat
Suatu kondisi yang merupakan ancaman dari keadaan kebudayaan saat ini.

Strength ( Kekuatan )
·         Rasa cinta tanah air
Hal paling terpenting dalam menjaga dan melestarikan budaya adalah dengan cinta kawasan nusantara yang tidak ada duanya..
·         Busana
Masalah busana Indonesia memang sudah menjadi pandangan dalam segi penampilan. Batik merupakan busana favorit yang tidak ada batas nilai keindahan.
·         Teknologi
Dengan komunikasi dan teknologi yang semakin canggih, internet merupakan hal paling favorit yang banyak dijumpai disekian tempat.

Weakness ( Kelemahan )
·         Lokasi
Indonesia berada di antara 2 benua dan 2 samudra. Dengan melihat lokasi tersebuat negara Indonesia berada di lokasi strategis yang dapat dilalui oleh banyak orang pendatang.

·         Pulau
Indonesia merupakan negara kepulauan, dengan jumlah pulau yang ratusan. Bukan tidak mungkin pulau yang tidak berpenghuni akan dicuri dan dimanfaatkan untuk kepentingannya sendiri yang merugikan orang banyak.
·         Pertahanan pemerintah
Dengan negara yang luas dan berkepulauan, pemerintah Indonesia harus bekerja ekstra untuk mengamankan harta dan budaya yang kita miliki.
Opportunity (Peluang )
·         Nasionalisme
Rasa nasionalisme kita begitu tinggi, bahkan bisa dibilang Over Antusias. Begitu banyak rakyat Indonesia yang berkeinginan tinggi untuk menjadikan bangsanya yang lebih baik.
·         Tempat
Suatu tempat mungkin menjadi jawaban selanjutnya. Banyak tempat di Indonesia yang memuji wilayahnya yang lebih unggul dibanding dengan yang lain, sebab kami hidup di iklim tropis dan laut yang indah.
·         Komunitas
Dengan wilayah yang terpisah-pisah, pasti banyak komunitas dengan macam-macam kesibukan. Sebagai contoh Pecinta Alam yang sering menjelajah dataran tinggi, seperti gunung, bukit, dan lain-lain.

Threat ( Ancaman )
·         Miskin
Harta dan kekayaan bangsa Indonesia tidak merata, jika dibayangkan dengan logika, hanya Indonesia Bagian Barat saja yang hartanya menengah ke atas, sedangkan Indonesia Bagian Timur mereka hanya makan dan tidur seadanya.
·         Transportasi
Beda wilayah pasti beda tanah, mungkin ini yang menjadi masalah dan ancaman berikutnya. Tidak semua wilayah di Indonesia yang memiliki lalu lintas yang memadai seperti di Jakarta, dengan alasan jangkauan dan medan yang sulit, wilayah yang terpencil tidak memiliki fasilitas ini.
·         Pemerintah
Pemerintah Indonesia bisa dikatakan sebagai formalitas, mereka ada tetapi tidak melakukan hal yang semestinya mereka lakukan, mungkin ini akan menjadi awal kehancuran dan ancaman yang sangat serius.

BAB III Kesimpulan dan Rekomendasi

1.      Kesimpulan
Indonesia memang kaya akan budaya, tetapi jika tidak bisa menjaganya akan lenyap dengan mudah. Jika dinilai saat ini mungkin terlalu buruk untuk dibicarakan, sangat mengenaskan, dan yang paling pahit adalah tidak pantas untuk disebut sebagai pemerintahan. Kita sebagai rakyat memang hanya bisa menilai, tetapi setiap kepala berhak untuk memberi kritik dan saran. Yang dibutuhkan untuk bangsa Indonesia saat ini adalah kesadaran rakyat dan pemerintah.
2.      Rekomendasi
Indonesia memang luas, tapi jika kita lihat ke belakang pada jaman Ir. Soekarno, kita hidup subur dan berkembang. Mungkin pemerintah sekarang kurang memperhatikan kondisi rakyat dan kondisi lingkungan. Harus ada kerjasama antara rakyat dan pemerintah agar bisa mengatur kondisi lingkungan yang baik. Mungkin memang sulit untuk menyatukan antara rakyat dan pemerintah, jika ini sudah bersatu mungkin masa depan yang cerah akan terlintas di kepala setiap rakyat Indonesia.

Referensi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar